Keutamaan Doa Nabi Yunus yang Dibaca pada Malam Nisfu Syaban

- 23 Februari 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi Malam Nisfu Syaban.
Ilustrasi Malam Nisfu Syaban. /Unsplash/Katerina Kerdi/

Artinya, “Sebagian orang shaleh menyebutkan, ‘Siapapun yang membaca “lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn (Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim)” pada malam Nisfu Sya’ban, maka akan dihitung (pahalanya] berdasarkan jumlah huruf dalam kalimat tersebut, yaitu 2.375; Membaca ayat ini pada malam Nisfu Sya’ban dalam jumlah yang disebutkan di atas akan memberikan perlindungan di tahun itu dari malapetaka dan delusi. (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzunnajah was Surur, [Beirut: Darul Hawi: 2009], halaman 172-173).

Kemudian Syekh ‘Abdul Hamid mengomentari lebih lanjut perihal amalan di atas beserta alasannya, mengapa dikategorikan sebagai wirid yang dibaca untuk meminta perlindungan Allah, beliau berkata:

قلت : كيف لا تكون أماناً ؟! وقد روى ابن عباس رضي الله تعالى عنهما ، عنه عليه الصلاة والسلام قال : لقد كان دعاء أخي يونس عجيباً : أوله تهليل، وأوسطه تسبيح، وآخره إقرار بالذَّنْبِ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ﴾ ما دعا به مهموم ولا مغموم ولا مكروب ولا مديون في يوم ثلاث مرات إلا استجيب له إلى غير ذلك من الأحاديث المجموعة في (خزينة الأسرار) وغيرها

Artinya, “Aku berkata: "Bagaimana mungkin wirid tersebut tidak memberi keamanan? Ibnu Abbas pernah meriwayatkan dari Nabi saw, ‘Doa saudaraku Yunus sungguh menakjubkan. Diawali dengan lafal tahlil, bagian tengahnya adalah lafal hamdalah, dan akhirnya adalah pengakuan dosa, yaitu: ‘lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn (Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim)’."

Orang yang membaca doa ini, baik dalam keadaan kesedihan, kecemasan, atau pun kesusahan, sebanyak tiga kali pada suatu hari, niscaya akan dikabulkan doanya. Hal ini sesuai dengan berbagai hadits yang terkumpul dalam kitab 'Khazinatul Asrar' dan sumber-sumber lainnya.” (Al-Makki, Kanzunnaja, halaman 172-173).***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Terkait

Terkini

x