Ilmuwan Jerman Geger oleh Berita Pria Terima 217 Suntikan Dosis Vaksin Covid-19

- 15 Maret 2024, 16:14 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/ PhotoLizM/

Tes lebih lanjut menunjukkan bahwa respons kekebalannya terhadap virus lain tetap tidak berubah, yang dianggap sebagai bukti bahwa sistem kekebalannya tidak rusak akibat hipervaksinasi.

Meskipun para peneliti mencatat bahwa pendekatan unik pria tersebut terhadap vaksinasi menunjukkan "seberapa baik toleransi terhadap vaksin secara umum," mereka juga mengakui bahwa toleransinya terhadap vaksin Covid-19 dalam jumlah yang tidak masuk akal mungkin tidak berlaku untuk seluruh populasi.

Selain itu, ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa efek positif vaksin tidak sebanding dengan jumlah dosis yang diberikan.

"Vaksin diserap oleh antibodi sebelum dapat memicu respons imun. Di luar tingkat konsentrasi antibodi tertentu, sistem kekebalan akan mati dan tidak ada lagi antibodi baru yang dibuat," kata ahli imunologi Andreas Radbruch.

"Setelah seseorang memiliki antibodi yang cukup, Anda tidak dapat meningkatkan perlindungannya dengan vaksinasi lebih lanjut," ucapnya.

Menariknya, pria yang tidak disebutkan namanya ini pertama kali menjadi berita utama pada tahun 2022, ketika diketahui bahwa dia telah menerima vaksinasi Covid-19 setidaknya 90 kali.

Pada saat itu, ia dicurigai mendapatkan begitu banyak suntikan demi mendapatkan beberapa sertifikat vaksinasi yang kemudian ia jual kepada orang-orang yang tidak ingin mendapatkan vaksinasi namun membutuhkan dokumen tersebut untuk menikmati hak istimewa tertentu selama lockdown.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Terkait

Terkini